Hendra Meninggal dan Niko Alami Luka, Ketua PD FSPTI-KSPSI Angkat Bicara
METROMEDAN, LANGKAT – Peristiwa meninggalnya Hendra Ginting (34) dan Niko Sembiring (33) mengalami luka-luka, Ketua PD FSPTI-KSPSI Sumut, Mbelin S Brahmana akhirnya angkat bicara.
Terkait kejadian itu, Mbelin dengan tegas meminta Polres Langkat agar menangkap aktor dan pelaku penganiayaan dan pembunuhan Anggota PUK FSPTI-KSPSI Tanjung Keliling, Salapian Langkat yang terjadi pada Selasa, 16 Mei 2023 kemarin.
“Kami masih percaya kepada Polri khususnya Polres Langkat untuk menangkap pelaku dan aktor intelektualnya karena peristiwa pembunuhan ini dilakukan bersama-sama, berarti ada perencanaan dan korban saat itu duduk di warung,” ucapnya kepada wartawan melalui pesan WhatsApp, Jum’at (19 Mei 2023).
Karena itu, Mbelin yang juga Ketum DPP PMS Indonesia tersebut berharap agar semua pelaku dan aktor di belakangnya ditangkap.
“Memang sudah ada 2 orang yang ditangkap polisi, tetapi masih ada 6 orang lagi belum. Semua harus ditangkap membuktikan bahwa di NKRI ini tidak ada pilih kasih dalam hukum kalau ada yang salah ditangkap,” ujarnya.
Menurut Mbelin, soal legalitas organisasi, itu urusannya pengadilan yang memutuskan siapa yang sah dan tidak sah.
“Mari kita menunggu keputusan Pengadilan dari Jakarta siapa yang sudah berkekuatan hukum tetap,” sebutnya.
Sebab, lanjut Mbelin, PUK FSPTI-KSPSI yang di Ketua Heri sudah lama bermitra bongkar muat dengan PKS PT LNK Tanjung Keliling.
”Dan sudah ada perjanjian kerja bersama (PKB) dengan pihak perusahaan. Dan hal itu sudah sesuai dengan UU SP/SB No 21 tahun 2000 dan UU No 13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan,” jelasnya.
Sementara itu, Sekretaris PD FSPTI Sumut, Ramlan Purba, SH menambahkan, Disnaker Langkat harus bertanggungjawab, atas perkelahian tersebut, karena Disnaker yang mencat 2 kali FSPTI di Langkat seolah-olah federasi sebelah itu yang sah.
Untuk itu, pihaknya juga mendesak Pj Bupati Langkat Ondim agar mencopot Kadisnaker Langkat karena tidak becus mengayomi organisasi yang ada di Langkat.
“Disnaker Langkat ini memihak seolah-olah kelompok sebelah yang benar sehingga terjadi perkelahian yang memakan korban jiwa itu,” ungkap Ramlan.
Untuk diketahui peristiwa penyerangan itu terjadi, Selasa (16 Mei) sekira pukul 17.00 WIB di warung Tolek, Dusun 3 Sukamulya, Desa Perkebunan Tanjung Keliling, Langkat dilakukan 8 orang yaitu WR, J alias Kucing, DAB, AAJ, SJ, DG, ES kepada anggota PUK FSPTI-KSPSI Tanjung Keliling Salapian Langkat yang menewaskan Hendra Ginting dan Niko Sembiring mengalami luka-luka.
Sampai berita ini diturunkan, awak media masih mencoba mengkonfirmasi pihak-pihak terkait perihal peristiwa tersebut.
(MM-11 Metromedan.co.id – LANGKAT)